Walaupun Militer indonesia datang menghampiri, bagaikan semut dan mengepung berbagai alat tempur dengan todongan senjata namun, kami tetap memberikan semjuman yang abadi dan anjungkan tangan kiri sebagai simbol perlawanan kita kepada mereka.
Tentu kami kenal dan paling memahami bahwa, penangkapan dan penjarah, menjadi target buronan, dan pembungkaman ruang demokrasi, sekalipun gugur dalam proses perjuangan bukan hal yang luar biasa.
Dalam medan revolusi perjuangan, Kematian sebagai bumbuh-bumbuh bagi pejuang. Darah dan air mata sebagai membangkitkan Roh Nasionalisme pemberontakan bagi pejuang.
Penangkapan dan penjarah sebagai Hotel gratis bagi Pejuang.
Ketahui kepada penjajah Kolonialisme Indonesia bahwa, Ideologi Papua Merdeka sudah menjadi darah daging kepada Rakyat Bangsa Papua dari turun-temurun dan generasi ke generasi anak bangsa
Sehingga sekalipun sebagian pejuang ditangkap kemudian dipenjarakan tetapi, Kami sebagian dari mereka terus membangkitkan jiwa nasionalisme dan eksistensi proses perjuangan Papua Merdeka agar hak penentuan nasib sendiri akan terwujud demi menyelamatkan seluruh Rakyat Suku Bangsa dan kekayaan alam yang yang melimpah diatas Tanah Ini dari cengkraman Kolonialisme Indonesia.
Krew KNPB
30 September 2019
Coretan:komandante Agus Bahabol
Diam juga Mati, Berjuang pun Mati, Lebih Baik Berjuang dan Mati Sangat Berharga

Tidak ada komentar: