Semua
umat umat manusia dalam menjalni kehidupan ini selalu saja mendambahkan suatu
hidup yang aman, adil, dan damai, namun kejahatan tetap saja dibarenagi di tengah-tengah
kehidupan mansuia.
Hal itu sama juga dirasakan oleh Rakyat sipil Papua yang
mana dalam menjalani kehidupan mereka selalu saja ditemani dengan kegelapan,
yaitu kejahatan ulah manusia itu sendiri. seperti telah dipaparkan realitas
kungkungan kemiskinan dan ketidakadilan yang mengancam rakyat sipil Papua. Yang
memciptapkan semua itu adalah manusia sendiri karena manusia adalah subjek
pelaku atas semua realitas yang terjadi.
Maka manusia berusah menjaga jarak
dari segala bentuk kejahatan yang datang menggangunya. Orang Papua tak berdaya
menghadapi semua realitas ini, maka Gereja menjadi Agen dalam keberpihakan
dalam merubah situasi ini, karena Gereja selalu berada di tengah-tengah rakyat
sipil Papua dan Gereja di Tanah Papua juga punya misi untuk mewartakan akan
keselamatan yang diwartakan dan diperjuangkan Oleh Yesus sendiri yang mana
mengutamakan hukum cinta kasih yang mengutamakn pada kaum miskin dan tertindas.
Dan zaman ini adalah Gereja sebagai penerus untuk melakukan semua apa yang
dilakukan oleh Kristus sendiri. Itulah Misi Gereja di Tanah Papua untuk
membebaskan Rakyat Papua dari ketidakberdayaan yang dialaminya.
Oleh Goo
Koteka che
sumberfoto:http://ugaipiyauto.blogspot.co.id/2016/05/foto-prosesi-penjemputan-patung-bunda.html
sumberfoto:http://ugaipiyauto.blogspot.co.id/2016/05/foto-prosesi-penjemputan-patung-bunda.html
Foto : Prosesi Penjemputan Patung Bunda Maria di Moanemani Dogiyai |
Tidak ada komentar: