Nasionalisme Indonesia menyatakan harga mati untuk NKRI. Tapi, di balik “politik NKRI” dan nasionalisme, terkandung nafas militerisme yang kemudian merespon protes rakyat Papua terhadap kebijakan negara yang memarginAlkan mereka, yang membuat kitorang tidak maju-maju (kita rakyat Papua tidak maju-maju) dengan pendekatan keamanan dan kekerasan.
Beberapa kasus penyiksaan aparat terhadap rakyat Papua menjadi contoh yang gambaran dan disaksikan publik dengan jelas. Kekerasan politik dengan pendekatan keamanan ini justru sering diklaim oleh pihak militer sebagai usaha mulia untuk mempertahankan keutuhan NKRI melawan kelompok separatis yang ingin keluar dari NKRI.
Historiografi Papua pada akhirnya menjadi legitimasi negara Indonesia plus narasi heroik dan patriotik dari militer.--
I Ngurah Suryawan
Tidak ada komentar: