Foto :stop sudah Hiv/Aids |
DOGIYAI bukanlah
cerita unik dan terjadi sekali saja. Jumlah mereka yang menderita
penyakit, mulai dari ISPA, TBC, HIV/AIDS, gizi buruk, situasi rawan polio dan
dengan situasi tidak secara cepat tersedia bahan pengobatan atau pencegahan
(vaksin diantaranya) yang perlu bagi masyarakat tidak segera mendapatkan
perawatan yang semestinya.
ingat
warga masyarakat dogiyai menyadari pemeriksaan darah itu penting
bagi diri untuk mengetahui terjangkit atau belum dan kemudian menewaskan diri,
karena HIV/AIDS senjata ampuh mematikan Orang Asli Papua.
Kita
sebagai manusia yang punya akal budi, pikiran, perasaan musti hargai diri dan
menghargai orang lain, sebab penyebaran HIV/AIDS bisa terjadi karena unsur
sengaja oleh sendiri, unsur sengaja oleh orang lain, begitu juga tidak sengaja
oleh orang lain dan tidak sengaja oleh sendiri.
Di sinilah kita diuji sebagai ciptaan Allah untuk hargai diri dan sesama. Generasi muda Papua banyak meninggal karena HIV/AIDS, Tanah Papua untuk siapa?.
Di sinilah kita diuji sebagai ciptaan Allah untuk hargai diri dan sesama. Generasi muda Papua banyak meninggal karena HIV/AIDS, Tanah Papua untuk siapa?.
terutama
puskesmas (pustu) tidak banyak mendapatkan perhatian –fasilitas tidak
mendapatkan perhatihan, tenaga medis tidak ada, dan kondisi gudang yang sudah
parah.
Fakta
ini dengan mudah dibanyangkan bila kita ikuti proses pendataan keluarga miskin
di bagi kabupaten pemekaran seperti Dogiyai sendiri, yang
telah di data oleh BPS dalam rangka pemberian bantuan Tunai Langsung.
Dengan gambarang ini menjadi nyata bahwa masyarakat papua di serang oleh
penyakit dasar hingga dan sumber sendiri . pemerintah ada dimana? Mana
implementasi otsus untuk kesehatannya?
Tidak ada komentar: