KNPB NEWS TIMIKA—Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mediasi rakyat papua , dan penanggungjawab politik Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Timika, menggelar Gerakan Pameran Lintas Bangsa, dengan tujuan menolak awal rancangan pemusnaan bangsa Papua pada tanggal 15 agustus 1962 pada kamis (20/08/2015) didepan Kantor Knpb-Prd Wilayah Timika Papua.
Kegiatan dimulai pada pukul 09:30 waktu Papua, masa (rakyat papua) kumpul dihalaman kantor KNPB dan PRD, ibadah dimulai pada pukul 10:00 waktu papua. Acara ibadah gerakan lintas bangsa ini dipimpin langsung oleh Pdt. Zeth Warisio, S.Th, acara dibuka dengan doa oleh bapak Pdt. Daniel Bagau.
Pada pukul 11:30 waktu papua, renungan Firman Tuhan oleh
Bapak Pdt. Agus Uruktem, Thema: “Akuilah Tuhan dan Pujilah Dia”
Beribadah Kepada Tuhan Allahmu dan takut pada Tuhan Allahmulah maka
Tuhan akan membela orang yang lemah.
Hanya
Yesus Kristuslah yang membebaskan bangsa Papua, Itu sebabnya kita
jangan membelok ke Indonesia, tapi pandanglah dan berjuanglah dengan
hati yang tulus, pasti Papua merdeka. Ungkapan firman Tuhan.
Hari ini, orang Papua anggap tidak tahu apa-apa oleh orang Indonesia, tapi suatu saat nanti orang Indonesia dan orang dunia akan hormati orang papua, orang papua jangan keras hati, tapi harus bersadar.
“Dan
orang yang malas tahu dengan perjuangan papua merdeka, sebelum
terlambat orang papua wajib bergabung diri dalam satu komando,
Kebenaran Tuhan akan dinyatakan diatas tanah ini dengan rencana yang
pasti dalam waktunya Tuhan, jawaban Tuhan adalah Ya dan Amin,” Mengajaknya.
Pada Pukul 12:30 Waktu Papua, ketua PRD Abihut Degei, membuka secara resmi Pameran Lintas bangsa mulai hari ini sampai hari sabtu 22 Agustus 2015. dalam sambutannya Abihut, menyatakan adalah kenapa kami buat Pameran Lintas Bangsa, karena tindakan yang dibuat oleh Indonesia di Papua dianggap benar walalupun Indonesia ditembak mati orang papua dari tahun ke tahun, bulan ke bulan bahkan sampai minggu ke minggu sejak 1961 sampai saat ini 2015. ruang demokrasi ditutup.
Maka, saatnya ambil langkah untuk lawan bangkitkan identitas bangsa Melanesia melalui pameran ciri kas Papua. Kegiatan pameran dengan tujuan orang papua warna-warna ras
melanesia
itu dikenal darah dan danging dalam diri orang Papua, orang papua harus
memandang ke Timur disana ada ULMWP, MSG, PIF, jelas kami adalah Ras
melanesia.
Isi tuntutan Gerakan Lintas Bangsa ada tiga yakni Pertama, menolak awal
rancangan pemusnahan bagi bangsa papua pada tanggal 15 Agustus 1962. Kedua , Menyatakan bahwa Papua bukan Indonesia dan Indonesia bukan Papua sesuai Deklarasi Negara RI 17 Agustus 1945. Dan ketiga, Mendukung Pimpinan PIF yang mendukung dalam 3 (tiga) isu utama bagi Bangsa Papua.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
sejarah itu tidak ada orang Papua Barat yang terlibat atau menyatakan
sikap untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan 17
Agustus 1945. Tentang tidak ada sangkut-pautnya Papua Barat dalam
kemerdekaan Indonesia dinyatakan oleh Mohammad Hatta dalam pertemuan
antara wakil-wakil Indonesia dan penguasa perang Jepang di Saigon
Vietnam, tanggal 12Agustus 1945. Saat itu Mohammad Hatta menegaskan
bahwa “…bangsa Papua adalah ras Negroid, bangsa Melanesia, maka biarlah
bangsa Papua menentukan nasibnya sendiri…”. Sementara Soekarno
mengemukakan bahwa bangsa Papua masih rimitive sehingga tidak perlu
dikaitkan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal yang sama pernah
dikemukakan Hatta dalam salah satu persidangan BPUPKI bulan Juli 1945.
Ketika Indonesia diproklamasikan, daerah Indonesia yang masuk dalam
proklamasi tersebut adalah Indonesia yang masuk dalam kekuasaan Hindia
Belanda, yaitu “Dari Sabang Sampai Amboina”, tidak termasuk kekuasaan
Nederland Nieuw-Guinea (Papua Barat). Karena itu pernyataan berdirinya
Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang batas kekuasaan wilayahnya
dari Sabang sampai Amboina tanpa Papua Barat.
Dalam
kesempatan Pameran ketua I Knpb Yanto Awerkion menegaskan bahwa
Pembakaran bendera Negara Indonesia saat HUR RI 70 Tahun adalah bukan
dari Anggota KNPB dan PRD, kami KNPBdan PRD belum keluarkan seruan dan
intruksi untuk melakukan ini. Bahkan belum ada intruksi dari Pimpinan
KNPB Pusat dan PNWP.
Jadi
kami mohon media masa Indonesia baik media cetak media Elektronik
maupun media online jangan mempropanganda isu kea rah yang tidak jelas.
Kami disini berdiri untuk media rakyat Papua perjuang bersama dengan
damai dan bermartabat bukan dengan kekerasaan.
Panitia
juga mempromosikan berbagai pernik-pernik berbau Papua merdeka dan
pernainan gawang mini serta karoke lagu-lagu Papua merdeka. Dengan harga
yang fariasi seperti:
- Baju dengan Harga Rp. 1000.000; s/d 300.000;
- Anyaman Noken dengan harga Rp. 50.000 s/d 200.000;
- Topi, gelang, Kalung dan Ikat Rambut dengan Harga Rp. 20.000 s/d 50.000;
- Stiker dengan Harga Rp. 5.000 s/d 10.000;
- Kaset CD dan DVD Perjuangan Papua merdeka dalam dan Luar negeri. Dengan harga 100.000.
- Gawang Mini tiga kali tending ke gawang dengan harga Rp. 20.000;
- Karoke lagu Rohani dan lagu Papua dengan harga 5.000 s/d 20.000;
- Jualan minuman dan makanan ringan dengan harga 1.000 s/d 5.000;
- Ramuan Tradisional dengan harga 50.000; s/d 1.000.000;
Dalam
penjulan ini yang mendominasi paling laris adalah Noken, Stiker kaset.
Kegiatan Pameran berakhir pada pukul 05.00 sore waktu Papua.
KNPN-PRD Timika
FOTO KNPB-PRD MENGELAR GERAKAN PAMERAN LINTAS BANGSA PAPUA
Tidak ada komentar: