![]() |
foto doc:Amp logo |
Yogyakarta, 19/05/2015- Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] yang
merupkan organisasi pergerakan mahasiswa Papua yang selama ini eksis
menyuarahkan aspirasi rakyat Papua di wilayah Jawa dan Bali,
mengeluarkan pernyataan terkait pelaksanan kongres Asosiasi Mahasiswa
Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (AMPTPI) yang digelar di di
Bilabong Parung, Bogor, Jawa Barat muli tanggal 18 Mei 2015 kemarin.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Jefry Wenda selaku Ketua Pusat
Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] didampingi Roy Karoba, selaku Biro Politik
AMP, di Asrama Mahasiswa Papua "Kamasan I" Yogyakarta, AMP
mempertanyakan sikap AMPTPI yang terkesan tertutup dan tidak terbuka
tentang pelaksanaan kongres yang dilakukan.
"Jika ingin melakukan kongres di wilayah Jawa dan Bali, AMPTPI
seharusnya datang dan mengajak seluruh elemen mahasiswa Papua yang ada
di Jawa dan Bali untuk berbicara secara terbuka terkait latar belakang
diadakannya kongres, dan tujuan kongres itu sendiri. AMPTPI terkesan
tidak menghargai kami yang ada di sini, seakan-akan mahasiswa yang
tinggal di jawa dan bali ini tidak memiliki organisasi, sehingga mereka
datang dengan seenaknya saja, lalu mengajak mahasiswa yang ada untuk
mengikuti kongres, tanpa ada penjelasan di awal. Untuk itu, kami secara
tegas menolak pelaksanaan kongres AMPTPI yang digelar di Bogor.", tegas
Jefry.
Selanjutnya, Jefry menambahkan, "kami mahasiswa Papua yang berada di
Jawa dan Bali memiliki organisasi, sehingga jika ingin mengdakan kegitan
seperti ini, apa salahnya jika menyampaikan informasi secara terbuka
kepada kami semua, agar kami semua paham akan maksud dan tujuan
diadakannya kongres itu. Jangan datang seperti pencuri yang masuk tanpa
permisi seperti ini. Kami menghargai dan menghormati kawan-kawan jika
ingin menggelar kongres di sini, namun jika caranya seperti pencuri,
maka justru akan menimbulkan kecurigaan lain, apa lagi kongres ini
dilaksanakan dalam waktu yang sangat mepet dan terkesan sangat
tergesah-gesah.." lanjut Jefry menegaskan.
Hal senada juga dilontarkan Roy, " ada banyak organisasi dan paguyuban
yang menaungi mahasiswa Papua pada umumnya yang ada di Jawa dan Bali,
namun mengapa AMPTPI sebagai organisasi, tidak menyurati
pimpinan-pimpinan organisasi yang ada, dan justru membangun komunikasi
secara tertutup, seakan-akan ada yang ditutup-tutupi. Jangan main
sembunyi-sembunyi seperti anak kecil, ini bukan saatnya untuk main
kucing-kucingan, jika bermaksud baik, kenapa takut ? saya kira AMPTPI
tahu bahwa tanggal 21 mei mendatang akan ada apa, sehingga saya tegaskan
kepada panitia pelaksana kongres AMPTPI untuk segera pulangkan massa
Mahasiswa yang mengikuti kongres ke kota mereka masing-masing, sebelum
tanggal 21 mei 2015. Jangan datang dan mengacaukan agenda yang sudah
kami persiapkan, jika mereka memang bagian dari rakyat Papua dan juga
mengikuti perkembangan politik Papua, saya kira merekapun tahu agenda
bangsa Papua di tanggal 21 mei mendatang". Tegas Roy
"Dan juga kami tegaskan kepada AMPTPI bahwa, jangan datang membawa virus
perpecahan diantara kami mahasiswa Papua yang ada di Jawa dan Bali,
sebab kami mahasiswa Papua di Jawa dan Bali tidak pernah membeda-bedakan
Papua Gunung, Papua Pante, Papua Lembah ataupun Papua Pesisir, sebab
yang kami tahu bahwa kami adalah satu Papua, sehingga jangan datang dan
menjadi pemecah diantara kami mahasiswa Papua yang ada di Jawa dan Bali.
Kami tidak akan pernah mengakui keberadaan AMPTPI di wilayah Jawa dan
Bali, sehingga kami tegaskan kepada seluruh jajaran AMPTPI untuk tidak
menjadi virus pemecah persatun kami mahasiswa Papua". Tegas Roy
melanjutkan.
Selain itu, dalam pernyataannya di waktu yang sama, Jefry kembali
menyeruhkan kepada seluruh pimpinan-pimpinn AMP di kota-kota yang ada,
untuk menggelar aksi serentak pada tanggal 21 mei mendatang, "saya
seruhkan kepada seruh kawan-kawan pimpinan AMP di kota-kota, untuk
menggelar aksi damai, untuk mendukung ULMWP, dalam mengawal West Papua
masuk menjadi anggota MSG, yang akan diputuskan pada tanggal 21 mei
besok, dan khusus buat kawan-kawan di Bogor, agar tidak terpengaruh
dengan pelaksanaan kongres AMPTPI, dan berfokus pada agenda aksi
serentak pada tanggal 21 mei besok". tambah Jefry. [krbnews]
Tidak ada komentar: