![]() |
Rakyat Papua Barat menuntut "Self-Determination." |
Sebagai rakyat Papua Barat, kami
hanya takut pada Tuhan Allah Bangsa Papua.
Sebagai pejuang
"Self-Determination," kami lebih memilih mati demi Bangsa Papua dari
pada menjadi budak yang terselubung. Senjata kami adalah Iman Takut akan Tuhan,
kami menyelamatkan Surga Tuhan dari cengkraman Iblis yang mementingkan
Ekonomi-Politik dan Nafsu menjajah Wilayah Lain.
Rupiah menghujani anak manusia yang
jiwanya tergoda oleh rayuan Iblis. Silahkan, lakukan saja. Kalian hanyalah
siksaan berujung pada Neraka, menjadikan Rupiah adalah Raja. Sebagai pejuang
"Hak Penentuan Nasib Sendiri," kami meng-Iman-i Tuhan dalam jiwa anak
manusia, menjadikan Tuhan Allah Bangsa Papua sebagai raja dalam hidup kami.
Silahkan cari kami, jual kami, selalu tidak percaya pada kami, menyangkal kami.
Sesungguhnya, kami adalah sahabat yang mempunyai rindu akan kebebasan penuh.
Sahabat, mari! Satu gandeng satu,
kita adalah Tanah Papua, kita adalah Hutan Papua, kita adalah Laut Papua, kita
adalah Danau, Sungai, Rawa, Gunung, Pesisir Papua, kita adalah isi bumi Papua,
kita adalah sahabat Papua untuk LAWAN.
Setelah engkau menjual kami,
menyangkal, tidak percaya, tidak menyadari diri maka, selanjutnya kamu yang
akan menjadi target orang asing. Sahabat, kami adalah "satu Papua,"
bukan orang asing seperti mereka.
Rupiah yang membanjirimu adalah
hasil bumi Papua yang mereka kelolah dan kemudian balik menipumu, membunuh
suara Tuhan dalam jiwamu, agar balik bunuh kami yang punya rindu sama.
Kami tidak takut pada diri Yudas,
Simon Petrus, dan Thomas bahkan pada Iblis. Kami hanya takut pada Tuhan Allah
bangsa Papua. Tiga Tokoh dalam alkitab tersebut ada untuk menggenapi maksud
Allah. Dan kami pun memahami diri, Identitas yang diwarnai oleh maksud Allah.
Kami bukan penghianat bangsa Papua,
aktivitas kami merupakan darah juang rakyat Papua Barat, leluhur pejuang
kemerdekaan Papua Barat sedang tersenyum dan selalu bersama langkah juang kami.
Akhirnya "sa sadar, ko adalah
asing." Ko adalah asing wahai Penjajah, Ko adalah asing wahai Imperialis,
Ko adalah asing wahai Militer Indonesia.
Kalian datang merampok Isi Bumi
Papua dan membunuh Anak Adat, sang pemilik Wilayah Adat yang kau sebut;
Separatis, Teroris, Makar, Kera, dan lainnya.
Engkau merampok isi Bumi Papua dan
kelolah, kemudian datang menipu saya untuk menjual sahabat saya, menghianati,
membuat saya tidak percaya, bahkan saya menyangkal mereka. Mereka adalah
sahabat saya.
"Ko adalah Asing." Karena,
ko adalah Ilegal secara Hukum dan Politik. Ko tidak manusiawi. Karena, ko
hanyalah korban bagi Iblis, berkepentingan Ekonomi-Politik dan Nafsu menjajah
Wilayah Lain.
Sejarah Papua Barat menyatakan bahwa
Asli Orang Papua berhak atas Tanah Adat dan tidak ada yang bisa menutupi,
membatasi Hak Asasi Manusia Papua sebagai anak adat di Tanah Adat Papua.
Negara Penjajah Indonesia akan
memainkan watak menjajah kepada dunia. Kami semakain penasaran dan semangat
kami semakin bertambah untuk terus menunjukkan kepada rakyat di Dunia untuk
membuka mata hati, hidupkan suara Tuhan dari berbagai Agama. Kami mau mati karena,
ditembak, diculik, ditangkap demi bangsa Papua. Dari pada, menjadi budak
terselubung yang pada akhirnya akan mati juga di neraka.
Hari ini, angkah kelahiran menurun,
angka kematian terus meningkat bagi Asli Orang Papua. Nona Papua banyak yang
melahirkan dengan beroperasi, Pil Obat untuk memandulkan sperma aktif laki-laki
pun diciptakan, penderita HIV/AIDS dibiarkan dan didanai, Pendidikan menguatkan
sistem kepunahaan dan memperpanjang penderitaan, transmigrasi terus terjadi,
Militer Indonesia mengkawal agenda "NKRI Harga Mati," dan memainkan
proyek, bisnis terselubung.
Ini semua terjadi di depan mata
rakyat Papua Barat.
Transmigrasi sesungguhnya adalah
Imigran Ilegal. Imigran Ilegal akan menjadi TKI Ilegal, sadarlah bahwa kalian
juga Korban. Imigran ada dimana-mana, depan, belakang, atas, bawah, kiri,
kanan, pemandangan yang indah adalah memandang para Imigran Ilegal. Kami
menjadi benalu di atas Tanah kami, kami menjadi konsumtif di atas Tanah
Pertanian yang subur. Hari ini, kita akhiri dan mari! LAWAN.
Cara melawan banyak. Tetapi, ini
cara Sederhananya.
1. Tidak menjual Tanah Adat,
hiduplah dari kelolah Tanah. Bukan dari menjual Tanah. Karena, Tanah adalah
Mama Papua milik generasi anak adat Papua kedepan.
2. Tidak menjual, menyangkal, atau
percaya pada sahabat Papua yang memperjuangkan harapan rakyat Papua Barat.
(Jangan jadi Yudas, Thomas dan Simon Petrus)
3. Tidak hidupkan paket-paket yang
ditawarkan oleh Penjajah Indonesia: Otsus, Up4b, UU. Desa, Raskin, Dana Bos,
BanPol, Dan Sejenisnya.
4. Takut akan Tuhan dan tidak
aktifkan budaya luar termasuk Minum-minuman beralkohol.
5. Memahami Sejarah Papua Barat.
Bukan, Sejarah Penjajah Indonesia.
Angkat tangan kiri dan genggamkan,
katakan sekeras-kerasnya dalam hati, "LAWAN, LAWAN, LAWAN!"
Port Numbay, Mamta, West Papua, 19
April 2015.
#Sonny Dogopia*)
Salam Pembebasan!
Salam Revolusi!
Tidak ada komentar: