KOTEKA MOGEE
Ini Adalah Jatih Diri dan Kebutuhan Yang Paling Mendasar Bagi
Orang Koteka Terutama Pegunungan Tengah Papua
Melihat dari jatih diri orang papua terutama pegunungan
tengah semakin hari semakin bulan hilan satu-satu” persoalan ini saya jadi
bigun mengapa bisa terjadi”
untuk budaya orang papua hilan satu-satu, karena pandangan
saya boleh di kasih benarkan karena ada banyak pengarui dari budaya-budaya luar
masuk kedalam papua. Sebenarnya budaya luar papua tidak terpengerui pada hal
budaya luar dengan kita orang papua sendiri belum tahu dan mengadari kepada
budaya kita sendiri” hanya kita orang papua tidak mengadari dan mengigat
kembali keberadaan orang tua ada dimana” dan tanah tumpah darah itu dimana?”
adat dan budaya yang sebenar itu yang mana” melihat dari latar belakang
kehidupan dari awal ibu, bapak kita dan budaya yang sehari lakukan itu apa?”
penulis hanya menjelaskan dan menegaskan bahwa budaya orang tua kita di kampung
halaman di papua yang kita mencintai memakai berbahasa daerah sendiri yang
lakukan tetapi dari ibu melahirkan sampai dari anak kecil kita hidup bersama
dengan orang tua di kampung memakai bahasa daerah tetapi ketika kita di
tinggalkan ibu, bapak di kampung lalu kita berangkat di tempat lain untuk tidur
berapa bulan/berapa tahun saja kita biasanya lupa, karena itu penulis
menegaskan untuk lupa budaya kita bahwa kita semacam pegelamaN hidup bersama
denagan orang tua kita itu seakan-akan tidak melahir dari dalam kandungan ibu
sebenarnya kita hidup dan membesarkan dengan ibu,bapak kita.
Penulis melihat perkembangan sekarang lahir besar dari kota
tetang budaya denagan adat sudah tahu tetapi lahir dan besarkan dari kampong
halaman sendiri belum tahu tetang budaya kampong halaman karena itu penulis
sarankan bahwa mari kita mengadari bersama keberadaan orang kita papua supaya
kita aktivitas apa yang biasa lakukan kita bias mencoba mengembalikan adat dan budaya
kita yang hilang.
Jatih Diri orang papua yang hilan satu-satu saya rasa bisa di
kasih kembalikan tetapi banyak orang asli papua sendiri tidak menyadari kepada
jatih diri kita orang papua. Maka itu pastas hilan satu-satu’’ dimata saya
banyak
orang yang belum memamahi jatih diri kita orang papua pada
hal” jatih diri kita orang papua adalah modal dasar kehidupan bagi kita orang
papua
KETERAMPILAN
Keterampilan orang papua cukup bagus di badingkan dengan
tenaga mesin karena mengunakan keterammpilan memakai tenaga manusia, jaman dulu
sampai sekarang mulai bekerja kerajinan tangan tidak begitu lama mereka bisa di
buat dalam satu hari ‘bisa menyelesaikan
Ini ada banyak macam keterampilan orang Papua jadi tete nene
moyang dulu sampai sekarang mereka menjalankan minat dan bakat masin-masin.
Owaa daa”artinya” Rumah Pagar”
Rumah
Owah/rumah ini adat tidak terlepas dari orang kote,mogee
dalam kehidupan yang palin mendasar bagi khususnya pegunungan tengah, karena
itu awal pertama yang membangun bukan dari tenaga mesin tetapi tenaga manusia
yang mamfaatkan berbagai fasilitas yang akan membagun rumah adalah sebagai
berikut:
1.Papan cincang adalah: awal mmulanya dulu tete nene moyang
mereka memakai “MauMI” untuk menebang pohon lalu di potong sesuai dengan
mengunakan ukuran papang di inginkan lalu di bela-belahan juga ada banyak alat
yang membutukan, karena untuk bela kayu tidak tanpa alat lalu bela juga salah
salah artinya bahwa ada yang kecil adajuga yang besar’ maka itu mau dan tidak
mau tete nene moyang dulu mereka memakai alat bantu supaya mudah menyelesaikan
sesuai dengan keingingan, dengan demikian itu tete nene moyang dulu mereka
bukan menbutukan papan cicang saja tetepi mereka mempentingan bahkan bahwa mana
yang lebih cocok dengan papan mana juga yang pagar memanjang
setelah di belah
2.Pagar
Pagar adalah untuk mengamankan dan mempelekan berbagai
persoalan kehidupan dalam rumah tangga orang orang koteka, mogee.
maka itu kita orang Koteka, Mogee,khususnya pegunungan tengah
coba kita renungkan sebentar maksud dan tujuan pagar,maksud dan tujuan pagar
menurut yang penulis sendiri bahwa itu penting karena melihat dari perkembagan
kehidupan dulu tete nene moyang dengan sekarang jauh beda .karena dulu berbagai
persoalan yang menghadapi tetapi karna ada pagar maka persoalan apapun yang
datang menganggu tidak kena orang yang hidup di dalam pagar karena pagar ini
sebagai mengamankan masyarakat dan bisa di bilan pagar ini adalah
seculity/satpam Karena adanya tertutup dengan pagar
maka kita orang koteka, mogee dalam kehidupan aman dan
nyaman. Di bandingkan dengan sekarang dengan dulu jauh beda karena sekarang
hidup bercampul aduk dengan budaya luar dari papua dan kita orang oranng
koteka, mogee hidup di bahwa naugannya orang luar papua”sebenarnya punya
perasaan untuk memilih adat dan budaya kita orang koteka, mogee yang sebenarnya
yang mana? Itu kita sendiri tidak menyadari kehidupan kembali kepada tete nene
kita dulu.kalau seandainya kita orang-orang koteka, mogee mengigat kembali
keberadaan masyrakat kita di kampong halaman yang tercinta berarti tidak
mungkin kita merupakan mengelilingi pagar rumah,dan aktivitas lain sehari-hari
yang masyarakat kita lakukan, disini punulis saran kepada seluruh masyarakat
adat
Koteka Mogee
koteka, mogeee terutama pegunungan tengah pagar ini adalah
budaya mendasar bagi kita orang orang koteka, mogee.”contoh yang paling kecil
adalah” kita bikin kebun lalu kita menanam ubi tidak tampah pagar, kemungkinan
dekat dekat ubi masak lalu bisa saja, babi atau binatang lain masuk di tengah
kebun lalu di kasih habis.setelah mereka makan habis itu binatang/babi kembali
kerumah kita pemilik kebun kita menuju perkara sama punya baby, sampai masalah
itu kita menyelesaikan dari kepala kampong di tempat begitu kepala kampong
Tanya sama pemilik kebung” bapak punya kebun dengan pagar atau belum” jawab
pemilik kebun” belum pah “ jadi untuk persoalan ini yang pemilik babinya
tinggal diam saja tetapi dari kepala kampong hanya sama pemilik kebun karena
maksud tujuan dari kepala kampun pokok binatang itu tidak punya pemikiran jangan
perna mempersalahkan pemilik baby tetapi kita manusia punya pemikiran jadi
harus bikin pagar lalu bikan kebun. Supaya kebun tersebut aman dan nyaman”
penulisan menyampaikan bahwa ini bukan persoalan baby saja tetapi ada berbagai
persoalan yang akan menutup jadi mau dan tidak kita orang koteka mogee bikin
pagar lalu bikin kebun, dan rumah. Karena adat dan budaya menuntut.
Kayu
Kayu adalah” tidak terlepas dari kebutuhan manusia
sehari-hari . Maka itu yang pemilik tanah lokasi juga tahu bahwa mana yang bisa
membagun rumah mana juga yang membuat pagar, dan mengambil kayu bakar dari
rumah, untuk untuk itu masyarakat kote dalam menhadapipersoalan
kegiatan apapun mengunakan, dan mamakai tenaga manusia.
by yesaya koteka goo
Tidak ada komentar: